Sebuah Pengingat Untuk Diri Sendiri Agar Tetap Menulis

Aulia Shifa Lestari
3 min read2 days ago

--

(09): Ketika kamu ingin menyerah, ingatlah betapa sulit kamu memulainya.

Photo by Thought Catalog on Unsplash

Aku ingin menulis ini sebagai pengingat untuk diriku sendiri saat merasa stuck dan hilang motivasi dalam menulis.

Sebagai penulis pemula, kerap kali aku merasa bingung apa yang mau ditulis, padahal ada banyak sekali hal yang bisa dijadikan bahan tulisan dari mulai pengalaman pribadi, curahan berbagai emosi yang baru-baru ini dirasakan, keresahan akan suatu hal yang terjadi di hidupku dan lingkungan sekitar, refleksi buku yang aku baca, insight dari video yang aku tonton, meriset sebuah topik yang aku senangi, sampai pelajaran hidup yang didapatkan dari kisah orang lain.

Hmm, mungkin lebih tepatnya bukan tidak ada bahan untuk dijadikan tulisan ya. Tapi karena terlalu banyak ide yang tak kunjung dieksekusi dan dikembangkan tanpa pernah dimulai.

Kuncinya memang harus diluangkan waktunya dan paksakan untuk menulis, mau selesai atau enggak yang penting ada proses menuangkan sesuatu dalam bentuk tulisan, setiap harinya. Karena kalau tidak dialokasikan waktunya ya tidak akan ada yang tulisan yang selesai.

Setiap aku merasa ragu akan kelayakan tulisanku, aku kembali mengingat sebuah kutipan dari tulisan pertamaku di medium bahwa tidak ada hal yang terlalu remeh dan sederhana untuk ditulis dan dibagikan.

Karena setiap orang berhak untuk membagikan ilmu, menyuarakan perspektif dan buah pikirnya akan suatu hal tanpa dibatasi oleh apa pun. Katakan dalam sebuah forum terdapat sepuluh orang yang membaca satu buku yang sama, masing-masing pasti memiliki sudut pandang yang berbeda dalam memahami dan memaknai isi buku tersebut. Tidak ada benar salah, justru keberagaman perspektif ini yang memperkaya wawasan kita akan sebuah ilmu pengetahuan.

Jadi, teruntuk teman-temanku yang mungkin sempat merasa ragu akan kemampuannya dalam menulis. Tetaplah menulis untuk diri kamu sendiri. Menulislah sebagai bentuk kamu menghargai proses dan perjalanan hidupmu yang penuh perjuangan itu. Menulislah karena kamu ingin lebih banyak belajar dan mengamati. Menulislah karena kamu ingin ada hal baik yang bisa kamu tinggalkan walaupun ragamu sudah tiada nanti.

Tentunya tidak ada tulisan yang sempurna. Pasti ada yang suka dan tidak suka, bahkan memilih bodo amat. Namanya juga tulisan manusia dan yang membaca juga manusia. Bagus jelek itu relatif, tergantung kondisi, suasana hati, dan mood pembaca. Karena tulisan yang baik itu bukan tulisan yang sempurna, tapi tulisan yang selesai.

Hidup ini terlalu berharga untuk dibiarkan mengalir begitu saja tanpa memaknai setiap proses dan perjalanannya. Aku meyakini bahwa ketika kita mampu melihat segala sesuatu dari sisi positif, akan ada banyak sekali kebaikan yang datang ke kehidupan kita. Aku mau hal yang aku pelajari, pengalaman hidup, dan nasihat-nasihat bijak itu tetap abadi, salah satunya ya dengan menuangkannya dalam bentuk tulisan dan membagikannya ke khalayak yang lebih luas lagi.

Karena bisa jadi, hal kecil yang kita bagikan justru membawa dampak besar untuk orang lain, mengubah hidup seseorang menuju arah yang lebih baik, atau bahkan membuat seseorang punya harapan lagi untuk memperjuangkan kehidupannya.

Jadi, tidak ada alasan untuk berhenti, berbalik arah, apalagi menyerah.

Tetap semangat ya!

--

--

Aulia Shifa Lestari

Seorang perempuan yang sedang belajar, bertumbuh, dan berdaya dengan cara dan versi terbaiknya sendiri